Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, lebih dari Rp 11.000 triliun uang warga negara Indonesia (WNI) berada di luar negeri.
Pernyataan itu dilontarkan Prabowo saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara “Prabowo Menyapa Masyarakat dan Purnawirawan TNI/Polri” di Grand Pacific Hall, Sleman, Rabu (27/2).
“Uang warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11.000 triliun. Jumlah uang di bank-bank, di seluruh bank di dalam negeri jumlahnya Rp 5.400 triliun, berarti dua kali kekayaan Indonesia ada di luar negeri,” kata Prabowo.
Prabowo memberikan pernyataan demikian bukan berdasarkan ucapan belaka. Ia mengklaim data mengenai uang yang berada di luar negeri itu diakui oleh para menteri Kabinet Kerja pimpinan Joko Widodo.
“Kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Republik Indonesia. Kekayaan negara kita mengalir ke luar negeri dan ini diakui oleh menteri-menteri dari kabinet pemerintahan yang sekarang berkuasa,” kata dia.
Dengan demikian, kata dia, selama sekian puluh tahun berlangsung pembangunan, Indonesia tidak memiliki tabungan yang akhirnya menyulitkan masyarakat menikmati kesejahteraan.
“Bagaimana kita bisa menghadapi tantangan, kalau kita tidak punya kekuatan ekonomi, tidak punya uang,” kata Prabowo.
Dengan alasan itulah, Prabowo mengatakan bersedia maju sebagai capres dalam pilpres 2019 bersama Sandiaga Salahuddin Uno sebagai wakilnya. “Karena itu saya menerima penugasan sebagai capres dalam pemilu 2019,” katanya.